[Bodoh] Manusia Tulus sudah Pupus, Akal Tinggi tapi Hati Mati, Aku masih Kaku.
Dulu pertemanan tak pandang bulu, sekarang terlalu semu.
Membangun diberi gaun, menghambat siap dibabat.
Mendukung dibendung, mengekang ditendang.
Tak butuh buang, lalu cari ulang.
Hati kadang membodohi, akal selalu menyangkal.
Banyak yang terikat akrab karena akal.
Butuh terikat utuh, tak butuh mendadak runtuh.
Haus kepentingan, miskin perasaan.
Bodoh. Parasit. Egois.
Media sudah bebas, pikiran anak muda tersebar luas, argumen sampah semakin berlimpah, miris hati sudah dijajah.
Dulu komitmen adam-hawa tulus tak pandang pulus, sekarang penuh bius.
Dulu pakai hati sampai mati, sekarang pakai akal sampai ajal.
Membangun diberi gaun, menghambat siap dibabat.
Mendukung dibendung, mengekang ditendang.
Tak butuh buang, lalu cari ulang.
Memang hak, tapi keji.
Aku masih Kaku.
Naif.
Tapi kaku membuat tak khawatir pada masa depan, keberhasilan, dengan mengenyampingkan perasaan orang lain.
Tulus tak akan pupus. Maka jangan khawatir.
Walau Manusia Tulus sudah Pupus, Akal Tinggi tapi Hati Mati, Aku masih Kaku.
0 komentar:
Post a Comment