ILLUBINARTI

Putih. suci, murni, bersih, tapi tak konsisten.

Habis beli yogurt...

Ekspektasi: Nyampe asrama tancap laptop, tiduran dan streaming sambil minum yogurt.
Realita: si AA lupa masukin sedotan.

Antisipasi:

Can you give a little chance to your classmates hey boy?
U feel like only you can solve all of lecture's questions, are you feel that you are the most genius person in our class?

Banyak orang suka cerita ini itu tentang seseorang ke orang lain. Saya lebih suka simpen sendiri. Kadang ngerasa egois dan terlalu tertutup. Tapi selalu kepikiran bahwa cerita tentang seseorang ke orang lain itu bikin orang yang diceritain punya penilaian tersendiri terhadap orang yang kita ceritain. Secara langsung dan disadari atau perlahan dan tidak disadari.  Dan saya rasa itu ga adil. Terlalu sepihak. Itu kenapa saya gapernah cerita yang terlalu mendalam sama temen deket sekalipun. Bukan karena saya gapercaya sama mereka. Tapi saya gamau nantinya mereka terpengaruh cerita saya dalam menilai seseorang. Kejadian dan momen tertentu yang kita ceritain cuma mewakili satu dari keberuntungan atau ketidakberutungan mereka. Bisa jadi kejadian itu lagi memperlihatkan baiknya mereka, bisa jadi lagi memperlihatkan buruknya mereka. Saya rasa lebih adil saya simpan sendiri. Hati lebih adil menilai seseorang, dibandingkan dengan mulut. Amati saja diam diam.