Hasna's Wedding!!




Kisah unik dari teman saya.

Awal mula saya kenal karena satu Lab di satu Universitas, tapi kita beda jurusan.
First impression nya sih dari wajah dan pakaianya menunjukan kalau dia wanita-wanita solehah yang rajin dan pendiam hahaha
Tapi ternyata kelakuan dan omonganya cukup absurd dan mamprang, kalau kenal, asik jauh dari ekspektasi yang pendiam hahaha
Tapi tetep kalau masalah ketaatan, inshaAllah dia muslimah yang taat dan ga pernah ikut-ikutan kalau obrolanya sudah mengarah ke hal yang tidak baik.

Jadi dia mahasiswi tingkat akhir, sama dengan saya, yang menikah tanpa proses pacaran, tapi mungkin bisa disebut taarufan secara sangat singkat.

"Katanya" awal mulanya dia temen kecil yang orang tua mereka saling mengenal satu sama lain, tapi dia ga begitu inget kalau mereka temen main semasa kecilnya. Dikenalin, dikhitbah, ga lama nikah. Luar biasa indah. MashaAllah.

Satu pokok pertanyaan saya ke dia adalah kenapa dia mau padahal kan belum kenal, gimana kalau cowonya ternyata tidak sesuai, atau ketakutan-ketakutan lainnya.
Yang saya ingat dia jawab "Sebenernya masih ga percaya juga sih, tapi kalau memang jodoh mau di tolak dan sengaja menjauh juga akan tetep didekatkan lagi".

Di umurnya yang masih 20 sudah bisa membuat keputusan besar dalam hidupnya, salut sih.

Sedangkan dipikiran saya cuma ketakutan terhadap ketidakbaikan yang mungkin terjadi, padahal dia didekatkan sama pasanganya dengan cara yang baik dan benar, lantas kenapa mesti ragu?
Harusnya saya ragu jika didekatkan sama pasangan dengan cara yang tidak baik dan tidak benar menurut agama, bukan sebaliknya.
Apa lelaki yang mendekatkan diri dengan cara yang baik dan benar menurut agama bukanlah lelaki yang baik?
Apakah lelaki yang mendekatkan diri dengan cara yang tidak baik dan tidak benar menurut agama adalah lelaki yang baik?

Orang yang baik akan dipertemukan sama pasanganya dengan jalan yang baik dan benar tentunya, inshaAllah. Salah satu hal yang sangat ingin saya contoh.


CONVERSATION

3 komentar:

Back
to top