Teka-teki memang menarik.
Pikiran berbisik, hati berisik. Mana yang lebih baik?
Tentu bisik, tapi hati tak bisa ditampik walau hanya sedetik. Sedikit terusik, tapi apa lebih baik berisik?
Mungkin harus menolak berbalik, tapi sudah terlanjur asik.
Salah taktik.
Teka-teki yang berujung ke satu tuju, tapi mungkin semu, atau justru ambigu, atau mungkin benar begitu.
Terlalu banyak meng-atau-kan sesuatu.
Teka-teki yang sesulit itu.
Aku yang tidak tau tapi seolah-olah tau jadi sering berseteru,
Atau beberapa yang banyak tau seolah-olah tidak tau agar tetap padu.
Lagi-lagi masih meng-atau-kan sesuatu.
Kebetulan yang begitu betul, apa betul kebetulan?
Aku tidak tau, tapi merasa tau, selama tidak diberi tau, oleh beberapa yang tau.
Masih menunggu.
Tau aku, dan tau beberapa, tidak sama melulu.
Tidak perlu saling menerka begitu.
Duduk, maka tidak beda melulu, seperti dulu.
Kutunggu.
Betul, Kebetulan (atau) Kebetulan Betul.
CONVERSATION
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Labels
- Art & Design ( 10 )
- Journal ( 21 )
- Random Thoughts ( 10 )
- Random Words ( 23 )
- Tutorial ( 3 )
Popular Posts
-
Berhubung saya sedang berusaha menyusun Tugas Akhir semester ini.. Mari sharing hal bermanfaat untuk mempermudah pengerjaan Tugas Akhirmu d...
-
Ketidaktauan yang harus diterima. Ga semua yang ditampakkan seseorang adalah apa yang ia rasakan sebenarnya. Ga akan ada satu orang pun ta...
-
Menulis dengan perasaan menggebu-gebu setelah merenung adalah hal yang sangat menyenangkan dan melegakan. Pernah ga merenung tentang apa yan...
0 komentar:
Post a Comment