Memulai Perubahan Kecil

2020 sudah berlalu. 
Banyak cerita sendu, haru, juga seru.
Cukup dikenang dalam hati karena menceritakannya terlalu menghabiskan energi.
Lagi pula, tahun yang cukup untuk bercerita. 
Banyak orang lebih butuh didengarkan, sepertinya.

Tahun lalu waktu banyak dihabiskan di rumah karena pandemi, yang sampai sekarang juga masih berlangsung ini. Hal tersebut menyebabkan suatu perilaku baru yang mungkin juga dialami oleh banyak orang lainnya. 

Gadget adalah pelampiasan utama dalam membunuh waktu yang tersasa sangat lambat dalam sehari namun terasa sangat cepat dalam setahun kebelakang ini. Salah satu hiburan yang sering dilakukan dengan gadget adalah bermain media sosial.  Dulu yang mulanya hanya 1 jam dalam sehari, setahun kebelakang bisa sampai 3-4 jam. Bahayanya adalah hal tersebut terjadi secara perlahan dan terus-menerus dalam jangka waktu lama, sehingga sebagai diri yang melakukan kita tidak sadar akan perubahan perilaku tersebut. Bahkan sudah sampai di titik perilaku tersebut dilakukan tanpa didasari rasa ingin atau niat melakukan. Bisa dibilang sudah masuk ke dalam kategori kebiasaan atau habit. Walaupun kita tidak berpikir dan memutuskan untuk bermain media sosial, tubuh dan jari kita otomatis melakukanya. Setiap ada waktu kosong, hal utama yang dicari adalah gadget. Belum sampai satu menit menggenggamnya, tau-tau tab instagram dan twitter sudah terbuka. Jari-jari kita sudah secara otomatis membuka aplikasi tersebut tanpa kita kendalikan. Lalu ketika aplikasi sudah terbuka, bahkan kita mungkin masih sering bermonolog mencari tau apa yang akan kita lakukan di dalamnya. Sambil menikmatinya dengan scrolling dan membuka story orang-orang, lalu dari apa yang kita lihat maka barulah tercetus ide untuk membuka yang lainnya secara beruntun dan bersambung. Sampai kalau kita back, journeynya sudah sangatlah panjang. Kita tidak merasa berjam-jam sudah memakai waktu untuk melakukan hal yang mirisnya, pada kenyataanya, bukan niat kita sedari awal. Keresahan tersebut yang pada akhirnya membuat saya merenung dan menyadari bahwa habit tersebut harus diperbaiki atau setidaknya, dilakukan di bawah kendali.

Bayangkan saja, dalam 3-4 kelebihan jam yang kemarin sudah terbuang untuk tersesat dalam kebiasaan tersebut, seharusnya bisa dikonversi menjadi banyak kegiatan lain yang lebih masuk akal dan betul-betul kegiatan yang ingin kita lakukan. Kita bisa mengisi waktu tersebut dengan banyak sekali kegiatan, banyak sekali. Bisa kegiatan bermanfaat seperti membaca buku, menulis, melukis, belajar hal baru, mungkin bermain alat musik, bersih-bersih, atau olah raga. Mendekatkan diri dengan tuhan, mencoba membaca kitab dengan terjemahannya mungkin, atau diam sejenak dan merasakan keberadaan-Nya sambil bersyukur atas hari itu dan memuji-Nya. Bisa juga melakukan kegiatan lainya sekecil memperhatikan hal-hal kecil seperti mendengarkan suara jatuhnya bulir air hujan yang menyentuh tanah atau genangan air, melihat semut-semut berjalan di dinding rumah, memberi makan hewan sekitar rumah yang terlihat kelaparan, atau sekedar menikmati rasanya oksigen saat menarik nafas dan merasakan ketenangan saat menghembuskannya. Banyak hal, banyak sekali hal, yang kalau kita gali di dalam diri ini, sebenarnya ingin kita lakukan. Tetapi keinginan tersebut tertutupi dengan ketidaksadaran kita menghabiskan waktu dalam habit tersebut.

Akhirnya, setelah setahun terlewati, ketidaksadaran itu berubah menjadi kesadaran, dan kesadaran ini bergerak menjadi niat besar memulai perubahan. Perubahan kecil yang tahun ini sedang dilakukan untuk mengubah habit setahun kebelakang, menjadi habit baru, atau setidaknya kembali ke habit awal, yang lebih di bawah kendali.

2021, kita lihat hasil konversi waktu itu.
Saya mengamati semut-semut yang berjalan di dinding kamar dulu.
Kelihatannya mereka sangat bersuka cita dalam temu.

Semoga keadaan dunia semakin membaik selalu.

CONVERSATION

0 komentar:

Post a Comment

Back
to top